Sebenarnya lebih enak menggunakan kata TANTANGAN, dibanding KESULITAN. Bisa memacu kita untuk lebih tergerak cari solusi agar memenangkan tantangan yang ada dalam bisnis.
Tapi cukup melegakan membaca janji Allah SWT dalam Alquran sebagaimana dalam surat Al-Insyirah ayat 5-6:
“Karena sesungguhnya sesudah KESULITAN itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.“
Silahkan pilih mana yang cocok bagi Mak, menggunakan TANTANGAN atau KESULITAN.
1. Manajemen Waktu
Masalah klasik yang gak ada habisnya diperbincangkan. Sebab solusinya itu gak bisa baku. Beda jenis bisnis, beda kondisi bisnis, beda jumlah anggota keluarga yang diurus, beda tanggungan hidup, beda usia, dan berbagai hal lainnya yang berbeda. Menurutku kuncinya adalah PAHAMI PRIORITAS. Walaupun ada 100 tugas yang harus dikerjakan hari ini, urutkanlah berdasarkan prioritas.
2. Membesarkan Jangkauan Pasar
Sudah nawarin ke semua orang yang Mak kenal, stok masih belum habis. Nah masalahnya orang yang kita kenal itu jumlahnya sangat sedikit dibanding jumlah penduduk Indonesia, 275 juta. Percepatan membesarkan jangkauan pasar bisa secara organik dan juga dibantu fasilitas Ads. Strategi pemasarannya harus yang kekinian, unik, viral, dan mampu mencuri perhatian audience. Maklum, kita bersaing dengan ribuan konten setiap jamnya.
3. Mencari & Menjaga Pelanggan
Selain menggunakan strategi iklan yang kita posting, kekuatan “referensi pelanggan” sangat ampun untuk menambah jumlah konsumen baru. Perhatian kita jangan hanya terpusat menawarkan barang ke orang baru, namun gak menyisihkan kasih sayang untuk pelanggan lama. Menjual produk/jasa ke pelanggan lama, jauh lebih mudah dan murah, dibanding mencari konsumen baru. Coba silaturahim lagi ya ke semua pelanggan lama.
4. Mengelola Keuangan
Barang habis, uang habis. Ampuuuun.. ini bikin gigit jari. Mengelola keuangan bisnis memang butuh ilmu, kesabaran, dan yang paling penting konsistensi. Jangan nunggu besar bisnisnya baru ada pencatatan dan laporan keuangan. Sebab, bisnis gak bisa besar kalo pengelolaan keuangan berantakan. Kalo cinta sama bisnisnya, mulai yuk disiplin.
5. Manajemen Stok & Operasional Tim
Penjualan banyak tapi ngerasa gak ada profit. Sebab uang banyak kesedot untuk urusan operasional. Kepemilikan aset tetap, sebaiknya dikurangi. Misalnya kantor, kendaraan, dll. Daripada beli rumah/ruko untuk kantor, mending uangnya diputer untuk modal yang bisa lebih meningkatkan branding, marketing dan selling.
Jumlah tenaga kerja juga akan membengkak ketika semua urusan dari A-Z dikerjakan di tim internal. Cek dan ricek berbagai vendor yang bisa bantu menyediakan atau melakukan pekerjaan yang sifatnya bukan kebutuhan dasar.
Contohnya Gojek yang gak perlu punya aset kendaraan, tapi bisa punya jasa transportasi di banyak kota dengan banyak kendaraan dan ada drivernya juga. Asik kan Gojek gak perlu bayar pajak kendaraan, service, gaji driver dan beserta tunjangannya.
Nah Mak gak perlu beli/sewa ruko/rumah untuk tempat naro stok produk. Sekarang ada vendor yang nyediain sewa tempat beserta karyawan yang jagain, ngurusin dan kelola stok. Gak ada lagi beban biaya listrik, keamanan, kebersihan, internet, laptop dan berbagai perangkat lainnya untuk orang yang ngurusin gudang.
Bismillah 2022 kita jalanin bisnis lebih efektif dan efisien ya Mak. Tambah terus wawasan, mainnya harus lebih jauh biar pikiran terbuka luas.
2022 Bisnis Mak naik 100x lipat aamiiin…
Salam SUKSES Online Shop Indonesia
Muri Handayani
“Keluarga Keurus, Bisnis Jalan Terus”